RADARTASIK.COM, KUNINGAN — Menyusul akan dimulainya proses pengenangan air pada lokasi proyek Bendungan Kuningan, ratusan warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Kuningan ramai-ramai melakukan eksodus ke luar desa.
Terlihat mereka mulai mengosongkan rumahnya masing-masing dengan
membawa aneka perabot rumah tangga milikinya menggunakan kendaraan jenis pikap dan
truk.
Bahkan ada beberapa warga yang terlebih dahulu membongkar rumah
miliknya untuk kemudian diambil kusen atau kayunya yang masih diperkirakan
masih bisa dimanfaatkan.
Kepala Desa Kawungsari Kusto mengatakan, kendati hingga saat
ini belum ada sosialisasi dari pemerintah pusat atau pemda kepada warganya untuk
segera meninggalkan rumah yang ditinggalinya namun hampir semua warganya telah
mengosongkan bangunan rumah miliknya.
“Ya walaupun belum ada sosialisasi langsung dari pemda, tapi
kami sudah paham situasinya. Karenanya setiap ada pertemuan dengan warga kami
selalu memberikan sosialisasi. Warga pun tampaknya sudah menyadarinya,” ujar
Kusto kepada awak media.
Kusto pun menerangkan saat ini hampir 90 persen barang-barang
atau perabotan rumah tangga milik warganya yang terdampak proyek bendungan sudah
dipindahkan ke tempat baru.
Bahkan hampir semua rumah sudah mulai dikosongkan, sehingga
hanya menyisakan alat-alat untuk keperluan aktivitas sehari-hari saja.
“Kalau seperti lemari, kursi sofa, tempat tidur dan lain-lain
itu sudah diangkut. Mungkin hampir 90 persen warga sudah pindah ke sana (lokasi
baru,red). Kalau rumah yang dibongkar itu karena sedang membuat rumah baru,
jadi membutuhkan kusen bekas rumah yang masih bisa dimanfaatkan,” bebernya.
Terkait proses ganti rugi khusus bagi warga Desa Kawungsari, Kusto
menyebut, masih menyisakan 14 bidang tanah.
Namun pihak pemerintah telah
menyepakati untuk segera dibayarkan.
“Proses ganti rugi sisa tinggal 14 bidang lagi. Kemarin ada
usulan agar 11 bidang mau dicairkan tanggal 17 Juni, tapi kami menolak. Kami
minta tolong agar semua bidang termasuk punya saya bisa dicairkan. Tinggal
nanti masyarakat mau pindah, tinggal pindah total semuanya sudah siap,”
tandasnya.
Kusto pun berharap agar pembayaran sisa bidang tanah yang
belum dilakukan segera terealisasi.
Termasuk proses finishing pembangunan rumah
bagi semua warga Desa Kawungsari agar segera diselesaikan, ditambah persoalan
listrik hingga ketersediaan air bersih.
“Alhamdulillah kalau jalan itu kan dikerjakan oleh
kementerian, pengerjaan jalan itu bagus sekali. Kalau rumah totalnya ada 444
unit, sebanyak 361 unit khusus Desa Kawungsari dan 83 unit untuk Desa
Randusari,” sebutnya.
Namun yang jelas, Ia mengaku, semua persoalan yang ada
sebetulnya sudah clear tidak ada kendala. Hanya saja menunggu sisa pembayaran
untuk ganti rugi bagi bidang tanah yang belum terealisasi.
“Yang jelas sudah siap dari pihak pemerintah. Adapun telat-telat
sedikit di bulan-bulan ini mah, kami memaklumi,” tutupnya.
Seperti diketahui, enam desa di Kabupaten Kuningan akan
ditenggelamkan.
Kategori :