Bupati Tasikmalaya Pastikan Pinjaman Rp230 Miliar Fokus Perbaiki 80 Kilometer Jalan Rusak
Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin saat diwawancara, Senin 13 Oktober 2025. ujang nandar / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Bupati TASIKMALAYA, Cecep Nurul Yakin, menegaskan bahwa rencana pinjaman daerah sebesar Rp230 miliar akan difokuskan untuk mempercepat perbaikan infrastruktur jalan di berbagai wilayah Kabupaten TASIKMALAYA.
Cecep menjelaskan, langkah tersebut diambil karena adanya penurunan transfer keuangan dari pemerintah pusat yang cukup signifikan.
Tahun ini, dana transfer yang biasanya mencapai Rp2,8 triliun berkurang sekitar Rp312 miliar.
“Urgensi pinjaman ini muncul karena adanya penurunan dana transfer. Kami perlu memastikan pembangunan tetap berjalan meskipun anggaran menurun,” ujar Cecep, Senin 13 Oktober 2025.
BACA JUGA:Edisi Terbatas Honda Scoopy Kuromi, Cek Jadwal Pameran di Kotamu dan Harganya
Menurutnya, Pemkab Tasikmalaya sudah melakukan berbagai langkah efisiensi, seperti pengurangan belanja pegawai, pemotongan TPP ASN hingga 10 persen, serta pengurangan pagu indikatif dinas hingga 50 persen.
Namun, upaya itu baru mampu menghemat sekitar Rp50 miliar.
“Efisiensi sudah kami lakukan, tapi hasilnya belum cukup untuk membiayai pembangunan publik. Tanpa pembangunan, masyarakat tidak akan merasakan manfaat dari pemerintahan yang berjalan,” tegasnya.
Cecep juga menyoroti sikap sebagian anggota DPRD yang menolak rencana pinjaman daerah tersebut.
BACA JUGA:Jalan Raya di Tasikmalaya Retak dan Puluham Rumah Warga Terendam Banjir
Ia menilai, penolakan itu perlu dikaji ulang karena akan berdampak langsung pada pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur.
“Kalau tidak ada pembangunan, DPRD mau mengawasi apa? Pemerintah dan DPRD tetap berjalan, tapi rakyatnya tidak merasakan hasilnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Cecep mengungkapkan Pemkab juga berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui optimalisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Saat ini, realisasi pembayaran pajak baru mencapai sekitar 40 persen dari potensi yang ada.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: