Trotoar Ambruk di Kota Tasikmalaya: Warga Jadi Korban, Pemerintah Lalai Jaga Infrastruktur Publik

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sebuah trotoar di Jalan Empang, kawasan Pasar Mambo, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota TASIKMALAYA, ambruk pada Senin malam 27 Oktober 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. 

Di tengah hujan deras, lapisan beton selebar tiga meter itu runtuh, menyisakan lubang sedalam lebih dari satu meter, tepat di area yang setiap hari dilalui ratusan warga dan pedagang.

Peristiwa ini menjadi potret buruk pemeliharaan infrastruktur publik di jantung Kota Tasikmalaya. 

Di tengah gencarnya pembangunan pedestrian di kawasan lain, trotoar lama di Jalan Empang dibiarkan rapuh hingga akhirnya memakan korban.

BACA JUGA:Empat Dekade Terlupakan, Kisah Warga Purbaratu Kota Tasikmalaya yang Hidup dan Mati dalam Sunyi

Dua gerobak bakso milik Kasmawi (52) hancur setelah ikut terperosok bersama trotoar yang ambruk. 

Ia sudah lama khawatir dengan kondisi trotoar yang ambles, namun tak pernah ada penanganan.

“Udah lama retak-retak, tapi enggak pernah diperbaiki. Pas hujan besar, langsung jebol. Dua gerobak saya hancur,” ujarnya dengan nada pasrah, Rabu 29 Oktober 2025.

Kasmawi bukan satu-satunya yang rugi. Beberapa pedagang lain terpaksa menutup lapak karena area jualan mereka kini tak aman.

BACA JUGA:Tim Futsal SMKN Bantarkalong Tasikmalaya Juara Nasional, Dapat Bonus Rp25 Juta dari Pemkab

Ironisnya, Dinas PUTR Kota Tasikmalaya justru menyebut trotoar di kawasan Jalan Empang tidak masuk dalam daftar ruas yang akan diperbaiki.

“Yang itu (Jalan Empang) tidak masuk,” kata Hery Nugraha, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan PUTR Kota Tasikmalaya.

Hery berdalih, masih banyak ruas utama lain yang lebih prioritas untuk diperbaiki seperti Jalan KHZ Mustofa dan Alun-Alun. 

Namun, pernyataan itu justru memunculkan pertanyaan baru mengapa kawasan padat warga seperti Pasar Mambo bisa luput dari perhatian?

Sumber: